ForSa5: Forum Sastra Remaja SMPN 5 Kota Sukabumi

ROPU MAESTRO

Kubur Puisi

untuk puisi
kupilihkan rumput yang ramah
di bawah tubuh teduh pohon sabda
yang melulu menjatuhkan doa-doa
setiap senja

untuk puisi
kupilihkan rahim yang tabah
degup pada jantung tanah memisah
kata dari makna, rengkuh menjeda
peluk semesta

untuk puisi
kupilihkan cuaca yang hangat
nukilan musim pada langit tumbuh
matahari perawan, meneguk hujan
curah tertelan

untuk puisi
kupilihkan tangis yang sedikit
duka ruap genangan kabung
dipencarkan sinar, air mata
tidak bernama

untuk puisi
kupilihkan sekarat yang sebentar
jalan kecil berpancang nyala lampu
pendar mengantar gema tapak
sebelum sampai

untuk puisi
kupilihkan tempat paling indah untuk mati

Jatinangor, 12/05/11, 0:52

Catatan Perjalanan

--berlayar--

tahun-tahun berlayar
membentuk perahu peradaban
dari bangkai almenak
dan bubuk waktu
kota-kota membangun cahaya
di atas gemerlap langit
yang jadi peta gelombang

--berlabuh--
tahun-tahun berlabuh
membentuk dermaga perhentian
dari catatan perjalanan
dan artefak nafas moyang
kota-kota melebur ke tanah
di badai debu sejarah
yang jadi angin penghabisan

Sukabumi, 31 Mei 2011, 2:04

Perihal Tidur dan Mimpi

kita selalu berpikir
menciptakan kemungkinan
melipat mimpi ke dalam sadar
supaya tidur tak terbebani
supaya tidur menjadi mati

kita selalu berpikir
menciptakan kemungkinan
menulis mimpi di tubuh puisi
supaya tidur menjadi kenangan
supaya tidur selalu memabukkan

kita selalu berpikir
menciptakan kemungkinan
melarung mimpi di sungai
supaya tidur tak tertandai
supaya tidur mengalir pergi

Jatinangor, 12 Mei 2011, 1:11
Requiem di Gunung Moria

Moria, gunung batu bersaput
debu angin gersang
tempat Ishak yang setia bertaruh
pada Tuhan dan sang Ayah
terbaring ia, berbaring nisbi
dalam menaruh rasa pasrah
tubuh pada tangan Ibrahim
pada cinta Tuhan yang janggal

di altar batu ia jemput
doa-doa dari langit
tempat yang lebih tinggi lagi
bukan sekadar Akedah ditangan Ayahnya
serta bagaimana ia terhunus di lehernya
barangkali Tuhan jadi pula pertimbangan
hidup yang sanggup dipertaruhkan

mungkin Ibrahim juga akan menangis
dan di Moria bakal turun hujan kudus
ketika ia penggal putus hidup si Anak
yang jadi muara kasihnya selain Tuhan
tapi, apalah yang benar ia punya?

dalam rasa penyerahan yang utuh

maka Tuhan mengganti Ishak
yang berbaring di altar batu
dengan domba putih bulunya
sementara Ishak diberi kecup malaikat
: tuhan selalu punya cara yang berbeda

Jatinangor, 08/05/11




HTML Comment Box is loading comments...