ForSa5: Forum Sastra Remaja SMPN 5 Kota Sukabumi

Tentang Rendra, Si Burung Merak

Belum lama air mata seniman Indonesia menetes karena kehilangan salah satu lakon terbaiknya yakni “Mbah Surip” sekarang kita harus ikhlas melepas salah satu seniman legendaris sang burung merak ” WS Rendra” yang begitu fenomenal. Maestro Seni Indonesia kembali berduka.

WS Rendra Meninggalkan Kita, Namun Karyanya Selalu Abadi

Budayawan dan penyair WS Rendra meninggal dunia dalam usia 74 tahun pada Kamis sekitar pukul 21:30 WIB setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok Jawa Barat.

Teman dekat WS Rendra, Andi Subiyakto yang dihubungi di Jakarta, Kamis, menyebutkan, WS Rendra sempat dirawat di RS Harapan Kita Jakarta kemudian juga sempat dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Pada saat pemakaman Mbah Surip di Bengkel Theater Citayam Depok, penyair yang sering dijuluki sebagai “Si Burung Merak” itu sempat dibawa pulang ke rumah Kompleks Pesona Kayangan Depok.

“Namun WS Rendra yang mengidap komplikasi penyakit harus dirawat lagi di RS Mitra Keluarga Depok,” kata Andi.

WS Rendra lahir di Solo 7 November 1935. Hingga saat ini, belum ada informasi tentang rencana pemakaman Rendra. Namun berdasarkan informasi, saat ini juga tengah dilakukan persiapan di Bengkel Teater, Citayam, Depok, untuk menyambut jenazah WS Rendra.

Biografi WS Rendra



WS Rendra Maestro Seni Indonesia
Nama Pena:           WS Rendra
Nama Lengkap:    Willibrordus Surendra Broto Rendra
Tarikh Lahir:          Solo, 7 Nopember 1935
Agama:                     Islam
Isteri:                        Ken Zuraida
Pendidikan:
- SMA St. Josef, Solo
- Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
- American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967)

Karya-Karya
Drama:

  • Orang-orang di Tikungan Jalan
  • SEKDA dan Mastodon dan Burung Kondor
  • Oedipus Rex
  • Kasidah Barzanji
  • Perang Troya tidak Akan Meletus
  • dll

Sajak/Puisi:
  • Jangan Takut Ibu
  • Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
  • Empat Kumpulan Sajak
  • Rick dari Corona
  • Potret Pembangunan Dalam Puisi
  • Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta
  • Pesan Pencopet kepada Pacarnya
  • Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan)
  • Perjuangan Suku Naga
  • Blues untuk Bonnie
  • Pamphleten van een Dichter
  • State of Emergency
  • Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api
  • Mencari Bapak
  • Rumpun Alang-alang
  • Surat Cinta
  • dll

Kegiatan Lain:
Anggota Persilatan PGB Bangau Putih

Dianugerahi UGM Doktor Honoris Causa

Penghargaan:
  • Hadiah Puisi dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (1957)
  • Anugerah Seni dari Departemen P & K (1969)
  • Hadiah Seni dari Akademi Jakarta (1975)

Biodata:
W.S Rendra dilahirkan di Solo, 7 November 1935. Beliau mendapat pendidikan di Jurusan Sastera Barat Fakultas Sastra UGM (tidak tamat), kemudian memperdalam pengetahuan mengenai drama dan teater di American Academy of Dramatical Arts, Amerika Syarikat (1964-1967).

Sekembali dari Amerika, beliau mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta dan sekaligus menjadi pemimpinnya. Tahun 1971 dan 1979 dia membacakan sajak-sajaknya di Festival Penyair International di Rotterdam. Pada tahun 1985 beliau mengikuti Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman. Kumpulan puisinya; Ballada Orang-orang Tercinta (1956), 4 Kumpulan Sajak (1961), Blues Untuk Bonnie (1971), Sajak-sajak Sepatu Tua (1972), Potret Pembangunan dalam Puisi (1980), Disebabkan Oleh Angin (1993), Orang-orang Rangkasbitung (1993) dan Perjalanan Aminah (1997).


Picture
Picture
Picture
Picture
HTML Comment Box is loading comments...