ForSa5: Forum Sastra Remaja SMPN 5 Kota Sukabumi

Puisi Mbeling

Puisi tidak harus selalu menggunakan bahasa yang indah-indah. kita bisa membuat puisi dangan kata-kta yang lucu, menyindir atau malah jorok. dan biasannya puisi seperti itu disebut puisi Mbeling. Dalam bahasa jawa, kata mbeling berarti nakal atau suka memberontak terhadap kemapanan dengan cara-cara yang menarik perhatian. Namun berbeda dengan kata urakan, yang dalam bahasa Jawa lebih dekat dengan sikap kurangajar dan asal beda, kata mbeling mengandung unsur kecerdasan serta tanggung jawab pribadi. Apa yang hendak didobrak oleh puisi mbeling adalah pandangan estetika yang menyatakan bahwa bahasa puisi harus diatur dan dipilih-pilih sesuai stilistika yang baku.

Pandangan ini, menurut puisi mbeling, hanya akan menyebabkan kaum muda takut berkreasi secara bebas. Bagi puisi mbeling, yagn namanya diambil dari rubrik "Puisi Mbeling" di majalah Aktuil, (Catatan kaki : Rubrik ini lahir di majalah Aktuil dari 1972 - 73. Pada 1974 nama rubrik ini berubah menjadi "Puisi Lugu"), bahasa puisi dapat saja diambil dari ungkapan sehari-hari, bahkan yang dianggap seronok sekalipun. Yang penting adalah puisi yang tercipta dapat menggugah kesadaran masyarakat atau tidak, berfaedah bagi masyarakat atau tidak. Pendek kata, dalam kamus gerakan puisi mbeling tidak ada istilah "Major Art dan Minor Art". sekarang jaman bebas bos!!! Membuat puisi pun juga bebas mau pake bahasa, tema dan cara apa saja!

sumber: my.opera.com
 

 

Contoh

Puisi Sutardji Calzoum Bachri

TAPI

aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih

aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilang hanya

aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma

aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski

aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi

aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir

aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau

tanpa apa aku datang padamu
wah!

1976
Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981


BATU

batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu jarum
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji?

Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan
hati tak jatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan
seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh?
Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampai mengapa
gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk
diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai se-
dang lambai tak sampai. Kau tahu?

batu risau
batu pukau batu Kau-ku
batu sepi
batu ngilu
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji?

Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981

HERMAN

herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
tak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
tak bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa

di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolongtolongtolongtolongngngngngng!

Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981


TANGAN

seharusnya tangan bukan hanya tangan tapi tangan yang memang tangan tak cuma tangan tapi tangan yang tangan pasti tangan tepat tangan yang dapat lambai yang sampai salam

seharusnya tangan bukan segumpal jari menulis sia se kedar duri menulis luka mengusap mata namun gerimis tak juga reda

walau lengkap tangan buntung walau hampir tangan bun tung walau satu tangan buntung walau setengah tangan buntung yang copot tangan buntung yang lepas tangan buntung yang buntung tangan buntung

segala buntung segala tak tangan hanya jam yang lengkap tangan menunjuk entah kemana

1976
Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981


WALAU

walau penyair besar
takkan sampai sebatas allah

dulu pernah kuminta tuhan
dalam diri
sekarang tak

kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
jiwa membumbung dalam baris sajak

tujuh puncak membilang bilang
nyeri hari mengucap ucap
di butir pasir kutulis rindu rindu

walau huruf habislah sudah
alifbataku belum sebatas allah

1979
Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981 1
sumber: www.cintabahasa.co.cc