ForSa5: Forum Sastra Remaja SMPN 5 Kota Sukabumi

24 Jam Jagoan Menulis Cerpen

oleh Napalis

Menulis Cerita Pendek (cerpen) merupakan pekerjaan gampang bagi mereka yang sudah terbiasa atau terlatih. Namun bagi orang yang baru (pemula) menulis, menulis cerpen merupakan pekerjaan yang tidak gampang. Pada hal, setiap orang sesungguhnya berpotensi menjadi penulis cerpen. Berikut beberapa petunjuk yang perlu disimak sebelum mulai melangkah menjadi penulis cerpen, yaitu: (1) Miliki Komitmen: orang yang ingin menjadi penulis cerpen harus memiliki niat yang teguh untuk menjadi cerpenis yang sukses. Rela memberikan/meluangkan waktunya dan fokus pada kegiatan menulis; (2) Banyak Membaca Cerpen: sebelum menjadi penulis harus banyak membaca. Lupakan dulu teori-teori tentang bagaimana menulis cerpen yang baik. Karena dengan banyak membaca cerpen yang sudah dimuat di media akan memberikan gambaran bagaimana syarat cerpen yang baik; (3) Tentukan Arah: setelah banyak membaca cerpen akan timbul kecenderungan dalam diri untuk lebih menyukai satu jenis cerpen , misalnya, cerpen misteri atau cerpen fiksi ilmiah, atau horor, dan sebagainya. Setelah ada satu jenis cerpen yang disukai, mulailah serius dan tekun menulis.

Jika hal-hal tersebut diatas telah dimiliki, mulailah menulis cerpen. Buat alokasi waktu untuk menulis, tentukan jam kerja untuk menyelesaikan satu cerpen. Untuk permulaan cobalah tetapkan waktu 10 jam dengan perhitungan dua hari untuk menyelasaikan satu cerpen. Misalnya, hari pertama menulis selama 5 jam, mulai jam 7 malam sampai jam 12. kemudian pada hari berikutnya menulis lagi selama 5 jam pada waktu yang sama.

Tetaplah berkomitmen untuk menjadi penulis cerpen yang berhasil. Jika Anda rajin berlatih membuat cerpen secara rutin, maka tidak mustahil pada suatu ketika akhirnya Anda akan mampu membuat cerpen dalam waktu 2-3 jam.

Setelah selesai menulis, jangan buru-buru mengirimkannya ke suatu media, tabloid atau surat kabar. Bersabarlah sedikit, seseorang yang ingin tulisannya dimuat harus bisa membuat strategi untuk menyiasati dewan redaksi media yang dikirimi cerpen. Pertimbangkanlah hal-hal berikut: (1) Naskah yang dikirimkan harus bisa memenuhi kriteria yang diinginkan oleh redaksi. Perhatikan visi dan misi medianya, misalnya media bacaan untuk remaja 13-17 tahun, jangan kirimkan naskah cerpen yang tokoh utamanya orang mahasiswa atau pegawai. (2) Naskah sudah dalam bentuk print out, isi dan tata bahasanya benar-benar sudah matang, siap saji. (3) Isi tulisan hendaknya mampu merebut perhatian, judulnya berkesan teror atau mengejutkan. (4) Tulislah tema-tema yang unik, jarang atau belum pernah ditulis oleh penulis lain. (5) Berusahalah aktif berkomunikasi dengan pemimpin redaksi media yang bersangkutan, berbincang-bincang, atau meminta saran bagaimana menulis cerpen yang baik untuk media mereka.
Sumber: http://id.shvoong.com/books/guidance-self-improvement/1967970-24-jam-jagoan-menulis-cerpen/#

Tips Menulis Cerpen

Struktur
Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
  1. Taruh seseorang di atas pohon
  2. Lempari dia dengan batu.
  3. Buat dia turun.

Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.
Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.
Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb.
Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda.
Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.

Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini.
Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian pada satu bagian saja seperti menciptakan penokohan, penggambaran hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga, untuk itu, kita harus ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan inti cerita itu sendiri.
Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita Anda dan walaupun tema itu sangat menggoda untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada inti yang telah Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti pembukaan sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk tanpa satu kejelasan.

Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat memunculkan tema Anda.
Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi.

Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.

Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya.

Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca.

Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunanaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali.

Bahan diterjemahkan dan diringkas oleh Ary dari sumber: http://www.write101.com/shortstory.htm